BUDIDAYA AYAM KAMPUNG

Halo kali ini kita akan berbagi mengenai budidaya ayam kampung. Artikel ini ditulis oleh Retno Deviola Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Selamat membaca

Manfaat memelihara ayam kampung

Beberapa manfaat memelihara ayam kampung dibandingkan ayam lainnya, yaitu antara lain sebagai berikut:

  1. Lebih menguntungkan karena banyak orang yang menyukai daging dan telurnya.
  2. Kualitas daging yang lebih unggul dibandingkan ayam lainnya.
  3. Cepat diserap pasar luas.
  4. Harga jual lebih mahal
  5. Taraf kematian ayam kampung rendah karena meiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih bagus dibanding yang lainnya.

Jenis-jenis  ayam kampung

Ayam kampung tidak hanya satu jenis, melainkan ada beberapa jenis ayam kampung yang dapat dijadikan sebagai usaha budidaya ayam kampung. Beberapa jenis ayam kampung yang banyak dibudidayakan di Indonesia, diantaranya yaitu: Ayam Kedu Hitam, Ayam Kedu Putih, Ayam Kedu Merah, Ayam Gaok, Ayam Belenggek, dan Ayam Garut. 

Pakan

Dalam budidaya ayam kampung ini tidak sulit untuk mencari pakannya. Ayam bisa diberi pakan yang beredar dipasar seperti: Benefeed Cal-9 dan Gemilang G-11 dan lain-lain. Selain pakan yang beredar di pasar, ayam kampung juga dapat diberi pakan alami (pelet, dedak atau bekatul, dan ubi) dan pakan tambahan (jagung, nasi, pepaya, ampas kelapa) untuk menunjang dan memenuhi kecukupan gizi ayam kampung.

Pakan diberikan 3 kali sehari, kombinasikan antara pakan dari pabrik atau voor dengan pakan alami seperti dedak atau sayuran sebagai campurannya. Bagi Anda yang baru memulai budidaya ayam kampung, harus mengetahui bahwa pakan campuran ini diberikan pada ayam ketika ayam sudah berusia 2 sampai tiga bulan ke atas. Untuk ayam usia 1 sampai 21 hari, sebaiknya diberi pakan murni dari pabrikan agar pertumbuhannya lebih cepat. 

Kandang

Ada tiga jenis kandang ayam yang bisa Anda gunakan untuk budidaya ayam kampung, yaitu: sistem kandang Ren yang terdiri dari area pengumbaran dan area untuk berteduh, kandang postal untuk ayam potong atau pedaging, dan ada juga kandang baterai yang terdiri dari 3 sampai 4 lantai.

Kandang bagi ternak termasuk ayam berfungsi untuk melindungi ternak dari hujan dan panas, terpaan angin, gangguan binatang buas, dan tempat ayam beristirahat/tidur serta tempat ayam berkembang biak. Kadang harus cukup luas dan tidak terlalu sempit agar ayam bebas bergerak. Ukuran ideal kandang ayam kampung minimal 2 X 3 meter untuk menampung 40 ekor anak ayam hingga umur 3 bulan atau menampung 30 ekor ayam dewasa. 

Pemeliharaan

Pemilihan bibit merupakan poin utama dalam usaha beternak ayam kampung. Kualitas calon bibit, baik calon induk betina atau pejantan menentukan baik tidaknya pertumbuhan dan produksi telur ayam yang akan dihasilkan. Perbandingan antara ayam kampung pejantan dan betina adalah 1:7 atau 1:10. 

Untuk menjaga agar kondisinya tetap sehat dan subur, maka ayam kampung pejantan perlu diistirahatkan (tidak melakukan perkawinan) selama satu Minggu dalam sebulan. Caranya dengan mengurung dan memisahkan ayam kampung pejantan dengan betina. Ayam kampung diberi pakan 3 kali dalam sehari. Selain pakan yang bergizi, sama sepeti ternak lainnya, ternak ayam kampung juga membutuhkan air minum agar fungsi tubuh berjalan normal.

Anak ayam yang baru menetas segera dipisahkan dari induknya dan masukkan ke dalam kotak indukan yang sudah diberi lampu pemanas dengan temperatur yang sesuai. Agar sifat mengeram induk ayam hilang, induk ayam kampung dimandikan setiap hari. Setelah hilang, induk ayam akan bertelur kembali sehingga produksi telur meningkat. 

kesehatan 

Penyakit yang cukup berbahaya bagi ternak ayam kampung yaitu flu burung dan tetelo. Kedua penyakit ini sampai saat ini belum ada obatnya, namun dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi pada ayam kampung dilakukan untuk pencegahan penyakit ND (Newcastle disease). Vaksinasi dilakukan pada umur 4 hari (kill + Lasota). Kemudian setia 4 bulan dilakukan vaksinasi ulang dengan vaksin ND Strain Lasota. Selain itu, vaksin Fowl Pox untuk pencegahan cacar ayam yang dilakukan pada umur 5 Minggu. Kemudian vaksin AI (gumboro) yang dilakukan pada umur 12 Minggu dan 34 Minggu untuk pencegahan penyakit Avian influenza.

Reproduksi

Umur dewasa kelamin pada ayam kampung dengan pemeliharaan intensif 166,75 hari dengan bobot badan 1.638,05 gram. Menurut Sugandi dkk. (1968) umur ayam kampung dewasa kelamin 6-7 bulan, tapi bila dipelihara secara intensif umur dewasa kelain lebih dini, yaitu umur 5 bulan.

Pemeliharaan masa produksi diawali pada saat ayam telah mencapai umur 18 Minggu, dimana ayam sudah mencapai fase kedewasaan ayam ini ditandai dengan suatu perubahan fisik dan prilaku yang sangat mencolok. Perubahan fisik yang nyata, terutama pada penampilan jengger dan pial yang nampak lebih besar, tebal, dan berwarna merah, serta tubuh yang semakin berisi diselimuti bulu yang lengkap berwarna mengkilap. Perubahan prilaku yang nyata ialah ayam mulai suka berkotek dan apabila didekati tidak menghindar, akan tetapi justru mendekat kepada peternak, mereka semakin jinak (Zulfikar, 2009).

Pada saat itu ayam mulai berproduksi. Awal produksi mencapai 5% ini dicapai saat ayam umur 20-21 Minggu, dan selanjutnya akan mengalami peningkatan terus sampai pucak produksi dalam kurun waktu lebih 2 bulan. Kemudian, sedikit demi sedikit produksi mulai menurun. Namun produksi ini akan berlangsung lebih dari 52 Minggu (Anonim, 2011).